Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menengok Strategi Marketing Bisnis Les TOEFL Lewat TikTok



Hai! Siapa sih yang gak kenal TOEFL? Tes bahasa Inggris yang punya kepanjangan Test of English as Foreign Laguange ini biasa dipakai untuk mendaftar berbagai kesempatan, mulai dari beasiswa, program, sampai kerja di luar negeri. 

Untuk mempelajari TOEFL, orang-orang biasa mengikuti les agar materi yang diajarkan lebih mudah dipahami. Karenanya banyak permintaan terhadap tes TOEFL, bisnis les TOEFL menjadi salah satu aspek yang menguntungkan untuk dicoba. Ada berbagai jenis les TOEFL yang bisa dicoba, salah duanya adalah tipe kelas TOEFL offline dan tipe kelas TOEFL online.

Tes TOEFL pun banyak diminati oleh berbagai kalangan, dari para fresh graduate maupun para professional. Hal ini tidak lepas dari fungsi TOEFL untuk menunjang karier seseorang kedepannya, terutama bagi mereka yang ingin berkiprah di dunia internasional.

Walaupun begitu, belajar TOEFl bukan hal yang mudah. TOEFL memiliki tantangan tersendiri untuk mendapatkan nilai tes yang sesuai standar persyaratan beasiswa atau program kerja internasional yang mau didaftarin. Untuk menyelesaikan tes TOEFL, kamu harus ngerjain pertanyaan-pertanyaan soal grammar sampai listening dengan baik. Karena itu, tes ini ga bisa disepelein.

Biaya Tes Toefl

Karena kesulitan TOEFL, plus biaya per tesnya yang mentereng dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah, orang-orang gamau gagal waktu menjalani tes. Oleh karena itu, banyak di antara mereka milih ngikutin les dulu sebelum berani ambil tes.


Kesempatan ini cocok banget buat kamu yang mau ambil peluang bisnis les TOEFL. Namun, les tes bahasa Inggris ini ga sedikit. Sudah banyak agensi yang menawarkan layanan serupa. Karena itu, kamu butuh strategi biar bisnis jadi manjur.


Bagaimana bisnis itu bisa manjur? Satu hal yang penting banget adalah dengan melakukan strategi marketing yang efektif. Sekarang, udah jamannya banget marketing dilakuin ga lewat baliho atau banner kayak tahun 90 an sampai 2000 an dulu. Kini, marketing udah serba digital.


Salah satu medium marketing yang bisa kamu gunain adalah melalui media sosial. Media sosial ada banyak dan bisa dipakai untuk berbagai keperluan. Salah satu media sosial yang populer dan efektif untuk buat marketing adalah TikTok.

Menumpang Kepopuleran Tiktok

Media sosial dari Tiongkok ini belakangan sedang populer-populernya. Ga cuma di Indonesia aja, bahkan sampai dunia! TikTok populer karena nyediain konten-konten berupa video-video pendek dengan format vertikal yang tinggal di-sroll aja kalau mau ganti jenis kontennya.


Banyak orang sudah pakai TikTok untuk marketing karena media sosial ini memungkinkan kamu mengunggah konten yang eye-catching dan singkat. Namun, strategi yang digunakan untuk ngiklanin produk di aplikasi ini ga bisa sembarangan. 


Tentu saja, seperti aplikasi-aplikasi media sosial lainnya, TikTok punya keunikan jenis konten dan trennya sendiri, sehingga kamu harus mempersiapkan taktik jitu khusus kalau mau bisnis les TOEFL mu populer lewat TikTok, bahkan masuk For Your Page atau yang bisa disingkat FYP. Lalu gimana caranya? Yuk, simak beberapa strategi berikut ini!


Memahami Jenis Konten yang Populer di TikTok

Seperti yang udah dijelasin sebelumnya, TikTok memiliki jenis konten scrolling video pendek. Walaupun begitu, kini kamu juga bisa mengunggah gambar di TikTok dan bisa di-swipe seperti di Instagram saingannya. 


Berangkat dari jenis konten yang bisa diunggah di TikTok, buatlah ide konten bedasarkan format tersebut agar memudahkan proses kreatifmu untuk nemuin seperti apa konten akan dibuat! 


Nah, setelah memahami jenis konten apa saja yang bisa dimasukkan ke format TikTok. Sekarang kamu perlu mencari tahu, kira-kira apa saja sih yang lagi populer di media sosial ini? Oleh karena itu, jangan sungkan untuk rajin berselancar di TikTok untuk menemukan apa yang sedang tren di TikTok.


Misal, di TikTok sedang populer format meme tertentu. Nah, kamu bisa tuh memakai format meme itu untuk mengemas marketing bisnis les TOEFL kamu agar sesuai dengan apa yang sedang minati sekarang. Dengan mengemas konten dengan hal yang lagi populer atau viral, banyak pengguna akan betah untuk melihat konten kamu sampai selesai, sehingga mereka bisa memahami seluruh pesan marketing yang kamu tujukan pada mereka. Di sisi lain, kalau engangement-nya tinggi, konten kamu bisa masuk FYP, loh, yang memungkinkan konten dilihat oleh mereka yang gak follow kamu, lumayan buat nambah followers.


Menyisipkan Pesan Secara Efektif

Karena konten yang dibuat di TikTok adalah konten marketing, otomatis konten kamu ga bisa dibuat sembarangan. Dalam membuat konten, kamu harus gabungin format konten yang sedang tren dengan pesan marketing yang ingin kamu sampaikan ke audiens. Lalu, bagaimana caranya?


Dalam gabungin tren dengan marketing, kamu harus bisa bikin relate konten itu dengan pesan marketing kamu. Caranya adalah dengan memodifikasi tren dengan produk kamu. Karena konten yang tren di TikTok sudah punya format yang tetap, sehingga sulit sembarangan diubah-ubah, pesan marketingmu  harus menyesuaikan format konten itu, sehingga tren dan pesan marketing bisa sama-sama tercapai.


Tentukan Target Audiens

Ga semua tren di TikTok berlaku untuk semua kalangan penggunanya. Ada konten yang populer di kelompok demografi pemuda. Ada juga konten yang tren di kalangan orang tua. Ga sampai itu juga, ada yang viral cuma ke anak yang tinggal di kota, ada juga yang viral cuma pada anak di pedesaan.

Intinya, apa yang tren itu punya segmen pasarnya sendiri. Oleh karena itu, kamu harus hati-hati dalam memilih konten yang akan kamu buat untuk audiens mu. Jangan sampai kamu salah pilih tren yang populer di kalangan yang bukan target pasar bisnis les TOEFL.


Agar salah segmen ini ga terjadi, hal yang perlu dilakuin adalah melakukan riset pasar terlebih dahulu. Mulailah kelompokkan tren-tren tertentu dengan kelompok demografi yang engange dengannya. Para audiens itu bisa dipetain dengan mengecek akun siapa saja yang komentar atau dengan mencari statistik pencarian yang tersedia banyak di internet.


Setelah mengetahui demografi tren-tren di TikTok, konten yang akan dibuat bisa disesuaikan dengan target pasar les TOEFL yang akan dibuat. Misal, target pasar kita adalah kaum muda berumur 18-30 tahun. Agar konten bisa secara akurat sampai di feed TikTok mereka, maka kamu bisa memilih tren yang populer di kelompok umur tersebut.


Nah, itulah beberapa strategi yang bisa diterapin untuk melakukan marketing bisnis les TOEFL online di TikTok. Kita sudah lihat TikTok sebagai salah satu media sosial populer yang memberikan banyak audiens untuk mengiklankan suatu bisnis. Karena les TOEFL adalah hal penting untuk kelanjutan karier seseorang, sudah menjadi hal pasti bahwa peluang bisnis ini begitu prospektif untuk dicoba. 


Walaupun begitu, bisnis yang laku adalah bisnis dengan strategi marketing yang baik. Karenanya, yuk, biar bisnis les ini makin laku, jangan lupa ya terapin stratego-strategi marketing tadi! Jangan sampai salah strategi dan usaha jadi sulit dapet konsumen.

Posting Komentar untuk "Menengok Strategi Marketing Bisnis Les TOEFL Lewat TikTok"