Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teman menjadi Rekan Bisnis? Perlu Dipertimbangkan

Memiliki teman yang juga rekan bisnis? Apa bisa? Membuka bisnis bersama teman memang terdengar sangat menyenangkan. Bahkan sudah terbayang jika usaha tersebut akan berjalan dengan lancar sebab kita merasa sudah mengenali teman kita dengan baik. Terlebih sudah paham akan karakter yang dimiliki satu sama lain. Sayangnya sering terjadi di lapangan bahwa memilih membuka bisnis bersama teman tidaklah berjalan dengan mulus dan baik. Kenyataannya akan ada banyak cobaan menghadang bahkan parahnya bisa mengancam langsung hubungan pertemanan. Dari yang teman sangat dekat justru bisa kandas dan berakhir sebagai musuh. Jika kalian tidak bisa profesional dalam memisahkan antara hubungan pribadi dan pekerjaan, tentu itu akan menimbulkan masalah. Maka dari itu, jangan sembarangan pilih teman sebagai rekan bisnis. Faktanya perlulah kita memperhatikan beberapa hal yang harus dipahami sebelum mengajak teman menjadi rekan bisnis. 

teman menjadi rekan bisnis

Mempunyai Visi dan Misi yang Sama

Ada baiknya jika kalian ingin mengajak teman menjadi rekan bisnis perlu untuk berdiskusi bersama. Berdiskusi berbagai hal mengenai tujuan dan target yang ingin dicapai bersama. Hal tersebut perlu dilakukan supaya bisa bekerja sama dan seirama dalam mencapai tujuan dan target tersebut. Selain itu juga perlu dibicarakan persoalan posisi dan tugas masing-masing. Jangan sampai menimbulkan konflik akibat adanya beban pekerjaan yang berat sebelah. Sebisa mungkin membagi tugas sesuai kemampuan dan potensi masing-masing guna memperlancar bisnis bersama. Akan salah ketika di awal kalian sudah tidak sepaham dan memiliki tujuan yang berbeda, tapi masih saja ingin melanjutkan kerja sama usaha dengan alasan tidak enak. Padahal jika diteruskan, tidak ada yang tahu nantinya malah menjadi perusak pertemanan kalian dan parahnya bisnis kalian berhenti di tengah jalan.

Antisipasi Mengenai Perbedaan Karakter

Sering dianggap sepele, akan tetapi akan menjadi hal yang krusial jika tidak dipikirkan matang-matang. Jangan mentang-mentang kalian dan teman kalian sudah berteman sejak lama, hingga sudah merasa cocok dan tidak perlu khawatir tentang karakter masing-masing. Menjalankan bisnis bersama teman tentu mempunyai tanggung jawab bersama untuk mencapai goals yang ingin dicapai, dan tentunya juga jika ada kendala harus diselesaikan dan dipikirkan bersama-sama. Oleh karena itu, jika ingin teman menjadi rekan bisnis dengan memperhatikan karakternya adalah peran yang penting dalam hal tersebut. Sebaiknya memilih teman dengan karakter yang cocok, mau diajak kerja keras, bertanggung jawab, dan kalau bisa memiliki skill yang dapat saling melengkapi.

Terbuka Ketika Membicarakan Modal dan Kerja sama

Ketika kalian memilih untuk teman menjadi rekan bisnis, jangan lupakan untuk membahas mengenai berapa modal usaha yang akan dikumpulkan secara terbuka dan transparan. Sebab, ketika modal tidak cukup maka bisnis yang dijalankan tidak akan dapat berjalan lancar. Untuk modal yang akan dipakai, usahakan memang uang untuk berinvestasi, bukan uang dari kebutuhan pokok rumah tangga. Jika bukan dari uang investasi, akan rumit masalahnya sebab terikat pada persoalan pribadi. Selain membahas tentang dari mana modal didapat, perlu juga untuk transparan membicarakan tentang semua angka serta pernyataan kerja sama, jika bisa tulis dalam sebuah kontrak kerja sama usaha yang dilengkapi materai. Sebagian banyak orang yang sudah pernah bekerja sama dengan temannya seringkali menyepelekan bukti kerja sama ini karena alasannya ya teman dekat. Dan pada akhirnya banyak juga yang sadar bukti tersebut sangat penting, sebab supaya akan ada agar komitmen masing-masing pihak dalam menjalankan usaha bisa berjalan dengan baik.

Pembagian Hasil Keuntungan Jelas di Awal

Banyak kejadian bisnis bersama teman berhenti di tengah jalan sebab tidak adanya pembagian keuntungan dari hasil yang didapat secara jelas dan impas. Dan ketika memang usaha kalian sedang berjalan awal-awal dan arus kas masih belum stabil, sebaiknya jangan terburu-buru membagi keuntungan. Ada baiknya hasil tersebut untuk dijadikan modal lebih supaya bisa membantu bisnis dapat berjalan lebih lancar dan mencapai target terlebih dahulu. Nah, kalau arus kas stabil sudah stabil, pembagian keuntungan dan gaji baru boleh dilakukan serta harus sesuai dengan porsi pekerjaan masing-masing pihak.

Itu dia tips bagaimana ketika kita memilih teman menjadi rekan bisnis. Jangan asal memilih, tentu harus memastikan beberapa hal supaya bisnis yang kalian jalankan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya perpecahan dalam pertemanan.


Posting Komentar untuk "Teman menjadi Rekan Bisnis? Perlu Dipertimbangkan"