Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anak Tantrum? Tidak Boleh Langsung Dihentikan! Lakukan ini

Tantrum merupakan emosi yang meledak, biasanya dialami oleh anak atau orang-orang yang kesulitan dalam mengontrol emosinya. Umumnya, tanda seseorang sedang mengalami tantrum adalah dengan adanya sikap yang keras kepala diikuti dengan perilaku menangis, menjerit, marah, dan akan melawan jika ditenangkan. Pada usia dini, perilaku ini biasanya dialami oleh anak yang sedang memasuki usia prasekolah. Mereka mengeskpresikan kemarahan dengan perilaku berbaring di lantai, menendang-nendang, menangis berteriak, bahkan parahnya sampai menahan napas.

mengatasi tantrum


Penyebab Terjadinya Tantrum Pada Anak

Tantrum merupakan hal yang normal terjadi karena merupakan satu bagian dari perkembangan anak. Pada dasarnya, anak-anak pada usia tersebut masih belum mampu menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan rasa frustasi serta kesal karena tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Selain itu adapula hal-hal yang menyebabkan tantrum pada mereka:

·         Temperamen

·         Stres

·         Kesulitan yang sedang hadapi dan tidak dapat mereka atasi sendiri

·         Merasa lapar

·         Terlalu capek

3 Alasan Kenapa Tantrum pada Anak Jangan Langsung Dihentikan

Sebagai orangtua, kunci utama mengatasi tantrum pada anak yaitu tetap tenang. Jika merasa panik, biasanya akan mengambil keputusan yang kurang tepat dalam mengatasi hal tersebut, seperti menghentikan tantrum mereka dengan berbagai cara bahkan dengan cara yang membuat tantrum semakin menjadi-jadi. Padahal, sebenarnya dengan menghentikan tantrum tersebut adalah hal yang kurang tepat, kenapa? Ini dia alasannya:

Emosi bisa terluapkan

Ketika seorang anak sedang tantrum hingga mengeluarkan air mata mereka, ini artinya mereka sedang melepaskan hormon stres dari tubuhnya. Air mata yang mereka keluarkan bisa mengurangi tekanan darah serta meningkatkan kedamaian emosional ketika adanya dukungan dari orang yang terkasih. Ketika anak sudah meluapkan emosinya, suasana hatinya jadi lebih baik. Biarkan mereka mengamuk tanpa kita mengganggu prosesnya hingga mereka sampai pada akhir perasaan mereka.

Tidur lebih nyenyak

Selain emosinya dapat terluapkan hingga mereka mendapatkan suasana hati yang baik, membiarkan mereka mengamuk tanpa adanya gangguan juga akan membantu mereka tidur nyenyak sepanjang malam. Biarkan mereka menuntaskan kegundahannya hingga mendapatkan kesejahteraan emosional yang meningkat.

Belajar menerima penolakan

Kebanyakan tantrum terjadi karena adanya penolakan, seperti perilaku dengan mengatakan orang tua mengatakan “tidak” pada mereka ketika menginginkan suatu hal. Perilaku ini sebenarnya dapat menjadi bahan pembelajaran bagi anak untuk belajar tentang penolakan serta penerimaannya.

Cara Mengatasi Tantrum Pada Anak

Menunjukan rasa empati

Hindari mengekang anak saat tantrum. Jangan dicubit atau dipukul. Beri mereka pelukan yang lembut dan hangat sembari membisikkan kata-kata yang menenangkan. Ciptakan suasana yang positif serta tunjukan empati kepada mereka. Beri mereka pengertian terhadap masalah yang sedang mereka hadapi, yang membuat mereka merasa tenang.

Berikan ruang pada anak

Berikan mereka ruang kesempatan untuk meluapkan emosinya. Namun, tetap awasi mereka jangan sampai melakukan hal-hal yang menyakiti diri mereka. Ini adalah salah satu cara yang dapat menenangkan anak dengan memberikan mereka ruang untuk mengekspresikan kekesalannya.

Sabar dan tenang

Jangan sampai kemarahan kita ikut memuncak ketika melihat tingkah anak yang sedang tantrum. Tetap tenang, jangan meninggikan suara bahkan memarahi mereka. Jika perlu, menjauhlah sebentar dari mereka untuk menenangkan diri kita sendiri. Atur napas dan kembali menghadapi anak yang tantrum ketika sudah tenang.

Menghindari mengumbar janji pada anak

Seringkali para orang tua mengumbar janji kepada anak supaya mereka tidak berulah lagi. Padahal, itu adalah hal yang keliru untuk menenangkan anak. Pada umumnya, anak akan selalu ingat pada janji yang kita beri dan mereka akan terus-terusan menagihnya hingga terpenuhi. Jika kita ingkar pada janji tersebut, hal ini malah akan memicu anak untuk tantrum kembali, tak hanya itu secara tidak langsung kita mengajarkan anak untuk tidak menepati janji.

Posting Komentar untuk "Anak Tantrum? Tidak Boleh Langsung Dihentikan! Lakukan ini"